Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cerita Sadis Suami di Tuban Bantai Menantu Demi Selamatkan Istri

 



Sore jelasng waktu buka puasa Ramahdan, Wartono dikagetkan dengan suara teriakan minta tolong istrinya. Weni, Pria 55 tahun itu segera lari dari belakang menuju ke samping rumahnya.


Warga Desa Tengger Wetan, Kecamatan Kerek Tuban ini melihat langsung istrinya tengah diseret oleh Dimas Joyo alisa Pathok. Saat diseret, istrinya juga tak henti-hentinya dipukul pria yang juga menantunya itu.


Tanpa banyak pikir, Wartono langsung berlari mengabil sebuah pedang yang disimpan di bawah tempat tidur kamarnya. Wartono langsung mendekat dan menebaskan pedangnya ke kepala Pathok tanpa ampun.


Akibat tebasan pedang, pria 26 tahun itu langsung ambruk dengan posisi duduk bersandar di tembok rumah dengan bersimbah darah. Wartono pun mengulangi tebasan pedangnya ke kepala kembali.


Namun Pathok tak langsung tewas, ia tampak diam dan masih sadar dengan mata yang terus berkedip seakan minta ampun. Wartono yang melihat itu kembali menebaskan pedangnya ketiga kalinya dan mengenai telinga Pathok.


Sebagai penghabisan, Wartono pun membacok lalu menusukkan pedangnya tepat di leher Pathok. Pathok yang sekarat pun akhirnya tewas. Tragedi pada Selasa, 30 Juni 2015 sekitar pukul 17.00 WIB itu segera menggegerkan warga kampung.


Dengan menenteng pedang yang masih berlumuran darah, Wartono selanjutnya berjalan santai menuju rumah Kepala Desa Tengger. Di sana, kepala desa setempat menyarankan agar Wartono menyerahkan diri ke polisi.


Saran kepala desa itu rupanya didengar. Bapak tiga anak itu lalu menyerahkan diri dengan membawa serta pedang yang masih berlumur darah Pathok. Ia segera ditahan dan diperiksa lebih lanjut.


Desa Tengger yang tenang sore itu tak lama dipenuhi petugas. Mereka tampak melakukan olah TKP dan mengevakuasi jenazah Pathok yang tergeletak ke RSUD dr Koesma, Tuban untuk dilakukan autopsi.


Kasat Reskrim Polres Tuban saat itu AKP Suharyono menjelaskan Pathok dikenal masyarakat desa setempat sebagai preman. Dari catatan kepolisian, Pathok juga berstatus residivis kasus pemerasan.


Post a Comment for "Cerita Sadis Suami di Tuban Bantai Menantu Demi Selamatkan Istri"