Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Dosen di Surabaya Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Kekasih Gelap

 

Niat Shodiqin (34) hendak mencari rumput untuk pakan ternak urung dilaksanakan. Warga Dusun Bibis Desa Baye, Keyen, Kediri itu langsung berlari pulang dan memberitahu telah menemukan sesosok mayat perempuan di dalam parit.

Saat ditemukan, kondisi mayat dalam posisi telentang dengan memakai baju kotak-kotak warna coklat dan bercelana panjang. Di tubuhnya ada luka berbentuk segitiga di bagian pipi sebelah kanan dan sisinya ada luka sekitar 1,5 cm bekas senjata tajam.


Temuan itu selanjutnya dilaporkan ke polisi. Jenazah kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara, Kediri untuk diautopsi. Belakangan diketahui mayat berinisial LS (46), itu adalah seorang pegawai Koperasi RSUD Gambiran Kediri.


Dari hasil pemeriksaan polisi, sejumlah perhiasan ibu dua anak itu dinyatakan hilang. Motor Yamaha Mio GT yang dikendarai korban juga tak ditemukan. Dugaan sementara, polisi menyimpulkan Lilik merupakan korban perampokan.


Dari keterangan keluarga, korban sempat berpamitan akan ke rumah temannya sejak Minggu sore. Saat pergi ia membawa jambu darsono. Namun sejak saat itu, ia tak pernah pulang hingga pada Senin 30 Juni 2014 ia ditemukan tewas bersimbah darah di dalam parit.


Dari hasil pemeriksaan polisi, sejumlah perhiasan ibu dua anak itu dinyatakan hilang. Motor Yamaha Mio GT yang dikendarai korban juga tak ditemukan. Dugaan sementara, polisi menyimpulkan Lilik merupakan korban perampokan.


Dari keterangan keluarga, korban sempat berpamitan akan ke rumah temannya sejak Minggu sore. Saat pergi ia membawa jambu darsono. Namun sejak saat itu, ia tak pernah pulang hingga pada Senin 30 Juni 2014 ia ditemukan tewas bersimbah darah di dalam parit.


Seminggu berlalu, Polres Kediri kemudian mengumumkan telah menangkap tiga pelaku perampokan disertai pembunuhan korban. Mereka adalah Purwanto (45), Hari Fitriasmono (25) dan Sumarsono (43).


Dari hasil penyidikan para pelaku nekat membunuh bukan karena motif perampokan. Tapi disuruh oleh Suseno (55) salah seorang dosen Perguruan Tinggi di Surabaya. Purwanto, salah satu pelaku mengaku tak tega membunuh korban, tapi ia tergiur upah yang dijanjikan Suseno.


"Saya sebenarnya nggak tega, tapi karena terpaksa. Saya diupahi Rp 2 juta oleh Suseno," kata Purwanto, saat gelar perkara di Mapolres Kediri saat itu.


Post a Comment for "Kisah Dosen di Surabaya Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Kekasih Gelap"