Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

5 Tahun Jadi Misteri Siapa Penabrak Retnoning Tri Di Overpass Manahan Solo

 

Di pagi buta itu Retnoning Tri sudah menyusuri lengangnya jalanan Kota Solo dengan sepeda motornya. Dia baru saja mengantarkan putranya ke Terminal Tirtonadi. Kemudian, dia mengarahkan setang sepeda motornya kembali ke rumahnya.


Petaka itu terjadi di Overpass Manahan. Sebuah mobil dari arah yang berlawanan nekat berusaha menyalip dua motor di flyover yang sempit dan menikung itu. Akibatnya, mobil yang melanggar marka jalan itu langsung menabrak Retnoning.


Motor yang dikendarai wanita itu langsung terjatuh. Pengendaranya terkapar di tengah jalan. Mobil itu sempat berhenti sejenak, kemudian langsung kembali melaju. Kondisi Retnoning yang terkapar lalu ditemukan pengendara sepeda motor yang melintas.


Saat dibawa ke rumah sakit, wanita itu masih bernapas. Namun, di hari yang sama, Retnoning akhirnya meninggal.


Adapun peristiwa kecelakaan itu terjadi tepat di bawah kamera CCTV. Sorotan kamera merekam kejadian itu, bahkan sempat viral di media sosial.


Namun, rekaman tersebut ternyata masih belum cukup kuat untuk mengungkap tabrak lari yang terjadi pada 1 Juli 2019 tersebut. Hingga 5 tahun berlalu, belum ada orang yang menjadi tersangka atas kecelakaan yang terjadi beberapa ratus meter dari kantor polisi itu.


Maju-Mundur Penyelidikan

Beberapa hari setelah kecelakaan itu terjadi, polisi masih cukup percaya diri mampu mengungkap peristiwa yang terjadi pada pukul 02.00 WIB itu. Bahkan, mereka mengaku sudah berhasil mengidentifikasi kendaraan penabrak.


"Sudah kami identifikasi kendaraannya. Namun belum bisa kami publikasikan untuk alasan penyelidikan," kata Kompol Busroni yang pada saat itu menjabat sebagai Kasat Lantas Polresta Solo.


Identifikasi itu bisa dilakukan dengan memeriksa CCTV yang bertebaran di jalanan Kota Solo. Bahkan, polisi juga memeriksa CCTV di rumah-rumah warga maupun pertokoan yang dilewati oleh mobil penabrak itu.


Tak hanya mengetahui jenis mobil, polisi saat itu juga mengklaim sudah mengetahui identitas orang-orang yang berada di mobil itu. Namun polisi belum melakukan penangkapan dengan dalih menunggu bukti yang kuat.


"Di dalam mobil ada 3-4 orang. Kita perlu membuktikan siapa yang menjadi sopirnya," kata Busroni.


Sayang, sebulan berikutnya, polisi memberikan pernyataan yang berkebalikan. Mereka bahkan mengaku belum berhasil mengidentifikasi mobil penabrak.


Polisi menyebut hanya mampu mengidentifikasi jenis mobil. Jangankan identitas pengendara, nomor pelatnya pun belum bisa diketahui. Alasan yang dikemukakan adalah kualitas rekaman CCTV.


"Mobilnya sudah diketahui jenisnya. Tapi kan nomor polisinya itu waktu di-zoom pecah. Pelatnya itu bukan dua huruf tapi satu huruf, bukan AB bukan AD. Angkanya empat digit," kata Dirlantas Polda Jateng pada saat itu, Kombes Pol Rudi Antariksawan (1/8/2019).


"Belum diketahui identitasnya. Kalau sudah tahu penumpangnya, berarti kan sudah tahu pelakunya, pasti kita tangkap dong," kata dia menambahkan.


Pernyataan senada juga disampaikan oleh Kapolresta Solo pada saat itu, Kombes Ribut Hadi Wibowo. Menurutnya, kualitas rekaman CCTV tidak memadai untuk bisa mengidentifikasi mobil itu.


"Ada beberapa titik yang bisa kita jadikan acuan, tetapi di satu sisi memang ada beberapa titik yang tidak terlalu jelas, sehingga perlu proses mengumpulkan bukti sebanyak-banyaknya untuk meyakinkan bahwa tersangka ini melakukan perbuatannya," kata dia, beberapa hari usai tabrak lari itu.


Maju-mundur penyelidikan itu membuat banyak spekulasi muncul di tengah masyarakat, termasuk kemungkinan adanya kekuatan tertentu yang melindungi pengendara mobil ugal-ugalan itu. Namun, Ribut Hadi Wibowo membantahnya.


"Tidak ada (backing ataupun hubungan dengan keluarga Polri). Itu pendapat Anda pribadi," ujarnya


"Kasus ini akan kami tangani setransparan mungkin dan secepat mungkin," kata Ribut.


Penantian Suami hingga Akhir Hayat

Keadilan untuk Retnoning Tri belum bisa didapatkan oleh keluarganya. Beberapa warga Kota Solo bahkan ikut membantu agar kasus itu segera terungkap.


Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), misalnya, juga beberapa kali mengajukan gugatan kepada penegak hukum agar kasus itu bisa diselesaikan. Namun, hingga kini sudah 5 tahun berlalu, penabrak Retnoning Tri masih misterius.


Bahkan, suami korban yang selalu menantikan terungkapnya misteri itu, Marthen Yalepele akhirnya meninggal tanpa sempat tahu sipa sesungguhnya penabrak tak bertanggung jawab itu.


Ironisnya, Marthen juga mengalami nasib nahas seperti istrinya, tewas dalam sebuah kecelakaan. Truk yang dikemudikannya mengalami celaka di Tol Pemalang pada 8 Februari 2023.

Post a Comment for "5 Tahun Jadi Misteri Siapa Penabrak Retnoning Tri Di Overpass Manahan Solo "